Kisah anak perantauan yang
pekerja keras di kota Besar. Kehidupan seorang
Perantau biasanya dijalani bersama teman
Satu kerja, atau orang yang memilih tinggal di tenpat terdekat dengan tempat pekerjaannya
kita meski memiliki rumah di kota yang sama. Maka takheran jika kita jumpai
standar hidup menengah ke bawah pada anak
perantau yang sederhana ini.
Bukan berarti di tidak kaya,
bukan, hanya saja, anak perrantauan yang
disandang itu berpengaruh pada pola hidup serba hemat dan serba praktis. Sebagai
anak perantauan meski tidak semuanya,
karena barangkali akan lain cerita jika mereka masih anak perantauan bersama
teman anda. Sehebat-hebatnya dan sepraktis-praktisnya, tetap saja kebahagiaan.
Anda dan kenyamanan kita bersama.
Hidup anda serba hemat dan serba
praktis terbukti dari beberapa adigum diantaranya, anda makan mie instan.
Sarapan pagi hari cukup dan segelas susu. Kemana-mana yang cukup sederhana.
Pasti ada muncul di dalam
pikiran anak perantauan adalah: apakah hidup serba hemat dan praktis itu
termasuk katagori hidup yang sehat?; akan kita rincian sobat di bawah ini.
Makan mie instan di warung tepi
jalan Rp: 8000
Minum the susu di warung tepi
jalan Rp: 5000
Makan nasi rames di warung nasi
sederhana Rp:11.000
Makan bakso + Es the di tepi
jalan Rp: 20.000
Makan nasi goreng di warung tepi
jalan Rp: 15000
Nah sobat jadi sekarang bisa
mengitung sendiri, bagaimana bisa hemat kalu sehari pengeluarannya 40.000 ribu.
Itu pun belum termasuk ongkos transport, kebutuhan pribadi atau yang lainnhya. Bagai mana bisa sehat kalau
makanya di warung emperan yang mencuci piring dengan 2 atau 1 ember barangkali
hanya praktis saja yang didapat karena tak perlu ribet memasak dan dan anda
belanja sayuran.
Nah sobat karena itulah saya
ingin berbagi tips hidup hemat dan sehat
anak perantauan. Ini sudah saya lakukan semenjak saya menjadi anak
perantauan memang terasa sekali bedanya anda mau tahu resepnya?.
Anda Masak Sendiri di rumah yang anda kontrank sekarang
Anda masak sendiri itu artinya kesempatan pada diri sendiri untuk masak
sesuka hati kamu?.
-
Belajar Masak Sendiri ( anda membeli bahan masakan yang ingin anda
dimasak )
-
Belajar menyinpan uang anda sendiri ( anda harus bisa belajar membuat otak anda
berpikir mana kebutuhan primer, mana seknder, mana tersier )
-
Bebas anda makan sepuasnya ( jika anda di warung menunya itu-itu saja,
maka dengan memasak sendiri anda bisa memilih menu sendiri sesukamu).
-
Melatih manajemen waktu anda dengan baik ( kalau biasanya anda tinggal makan di
warung, tentu bisa sambil berangkat menuju tenpat kerja anda atau pun sahat
anda piggi kuliah, dan dll. Jika anda memasak sendiri, anda bisa belajar
mengatur waktu anda untuk; bangun jam bebrapa butuh lama untuk masak, berapa
lama untuk mandi kemudian sarapan, baru bisa anda berangkat kerja ).
-
Anda bisa belajar mandiri sendiri ( hal ini mengajar kita untuk tidak
bergantung pada orang lain lagi. Karena masak sendiri berarti anda berusaha
memenuhi kebutuhan anda dengan tangan
sendiri ).
Bagi anak perantau pasti Sering Lakukan hal yang di
bawah ini;
Ini lah yang jadi kebiasaan anak
perantauan, pinjam-meminjam barang. Mulai dari meminjam helm dan Bahkan mungkin
anda juga meminjam uang dan dll. Benar apa benar?.
Untuk menjawab trik-trik yang diatas,
pinjam-meminjam ini adalah trik pertama dalam mengatur manajemaen keuangan sebelum gajian.
Anda bisa lakukan hal yang di atas bagi anak perantauan sangat bermanfaat untuk
anda bagi yang pembaca yang berstatus sebagai anak perantau, nikmatilah
kehidupan sebagai anak perantau karena
suatu saat nati anda akan ada perubahaan pada suatu harinanti tetap semangant dan
berjuang dengan iklas.
Salam Anak perantauan…….. semoga yang di atas sebagi contoh.
Terimakasih.
Post a Comment